Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Gunung Tunak

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Gunung Tunak

BKSDA Gunung Tunak ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK Menhut No. 425/Kpts-II/1996 tanggal 9 Agustus 1996 seluas  312 Ha. Secara administrasi BKSDA Gunung Tunak termasuk ke dalam wilayah Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Secara astronomis BKSDA Gunung Tunak terletak pada titik koordinat 8° 53’30” – 8° 57’30” LS dan 116° 22’00” – 116° 24’00” BT. Kondisi topografi BKSDA Gunung Tunak terletak pada ketinggian antara 0-105m dpl. Kondisi bentang alam yang bervariasi datar, gelombang berbukit sampai bergunung dan merupakan deretan beberapa gunung dan bukit dengan lembah serta hutan yang cukup luas dan lebat di sekitarnya. Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, BKSDA Gunung Tunak memiliki tipe iklim C, D dan E yang sangat dipengaruhi oleh angin muson tenggara (angin timur). Musim hujan umumnya jatuh pada bulan September hingga April. Pada musim hujan rata-rata curah hujan 181mm/tahun dengan rata-rata hari hujan per tahun 12 hari. Formasi geologi di BKSDA Gunung Tunak mempunyai formasi geologi yang terdiri dari batuan kapur (batu karang) yang mengandung kapur. Jenis tanah yang berada di Gunung Tunak termasuk dalam jenis tanah regosol dengan bentuk wilayah vulkan dan mediteran.  vegetasi di kawasan BKSDA Gunung Tunak lebih banyak ditumbuhi oleh hutan hujan tropis dataran rendah dan sebagian kecil ditumbuhi oleh tumbuhan tropis dataran tinggi. Tipe vegetasinya termasuk tipe vegetasi hutan hujan tropis dataran rendah dan tipe vegetasi hutan hujan tropis dataran tinggi. Jenis tumbuhan diantaranya Kukun (Schoutenia Ovata), Bidara (Marinis sp), Asam (Tamarindus Indica), Kesambi (Schleicera Oleosa) dan Nyamplung (Callophillum Inophillum). Jenis satwa yang ada di BKSDA Gunung Tunak antara lain Koakiau (Philemon Buceroides), Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius Reinwardt), Kuntul Karang (Egretta Sacra), Kowak Malam Merah (Nycticorax Caledonicus), Trinil (Tringa sp), Kirik-kirik Australia (Merops Ornatus), Rusa (Cervus Timorensis), Babi Hutan (Sus sp), Kepodang

(Oriolus Chinensis). Kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan hutan hampir sebagian besar bercocok tanam/bertani, berkebun dan berladang, serta sebagian kecil masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. BKSDA Gunung Tunak merupakan hutan yang berada pada ketinggian 0-105 m dpl. Sebagian besar hutan di kawasan yang terletak di ujung selatan Pulau Lombok bagian tengah ini merupakan hutan sekunder yang secara perlahan pulih dan berfungsi sebagaimana umumnya hutan. Di dalam hutan Gunung Tunak, dapat ditemui gundukan sarang burung  langka berikut Megapodius/ Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius Reinwartdt) berikut burungnya yang dilindungi undang-undang dan menjadi buruan wisatawan internasional untuk mendapatkan gambarnya di alam, dan jika beruntung pengunjung juga akan bisa menjumpai rusa – rusa timor yang menyelisip diantara semak belukar. 

Sepanjang perjalanan menyusuri hutan pengunjung dapat menjumpai berbagai macam jenis burung  baik yang dilindungi seperti Cikukua Tanduk/Koakiau (Philemon Buceroides), Kecial Cumbuk/Sesap Madu Topi Sisik (Lichmera Lombokia), Raja Udang Biru (Halcyon Chloris), Raja Udang Merah (Halcyon sp) maupun burung-burung yang tidak diindungi seperti  Kelutuk/Bubut Alang-alang (Centropus Bengalensis) Kecial Kuning (Zosterops palpebrosus), Punglor Merah (Zoothera Interpress)  dan masih banyak lagi.  Selain itu pengunjung juga dapat menikmati keindahan berbagai jenis  kupu-kupu terutama menjelang musim hujan pada Bulan September -Oktober.  Lepas menyusuri hutan musim Gunung Tunak, pengunjung bisa menuju pantai yang relatif masih belum terjamah dengan lautnya yang biru dan jernih. Pantai di BKSDA Gunung Tunak merupakan satu rangkaian dengan Pantai Kuta yang berada di sebelah barat BKSDA Gunung Tunak.  Di pantai ini pengunjung akan dapatkan butiran-butiran pasir putih yang terhampar luas dihempas deburan ombak Samudera Indonesia. Di kaki bukit yang terbentang datar pengunjung bisa menikmati kesunyian ditemani oleh deburan ombak.

Share This