Gili Sulat & Lawang

Gili Sulat dan Lawang merupakan dua buah pulau kecil yang dilewati Garis Wallace berada di sebelah timur bagian utara Pulau Lombok, berbatasan laut dengan Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa

Gili Sulat & Lawang


Gili Sulat dan Lawang merupakan dua buah pulau kecil yang dilewati Garis Wallace berada di sebelah timur bagian utara Pulau Lombok, berbatasan laut dengan Selat Alas yang memisahkan Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa. Secara administratif Gili Sulat dan Lawang masuk dalam wilayah  Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur berjarak ± 85km dari Kota Mataram. Gili Sulat dan Lawang termasuk Kawasan Konservasi Laut Daerah ( KKLD ) berdasarkan SK Bupati No. 188.45/452/KP/2004 dimana kawasan ini diharapkan bisa menjadi daerah perlindungan laut dan wisata bahari. Potensi alam yang dimiliki kedua gili ini berupa pantai dengan hamparan pasir putihnya yang bersih, hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang dan ikan dari berbagai jenis. Gili Sulat dan Lawang memiliki luas 5.807 hektar yang terdiri dari daratan dan perairan dimana hampir seluruh areanya daratanya ditutupi vegetasi mangrove. Jenis-jenis mangrove yang terdapat di Gili Sulat dan Gili Lawang meliputi Rhizophora Apiculata, Rhizophora Stylosa, Rhizophora Mucronata, Bruguiera Gemnorrhyza, Sonneratia Alba, Ceriops Tagal, Luminitzera Recemosa dan Avicenia Marina. Sedangkan untuk vegetasi lamun yang terdapat di kedua gili ini cukup padat, persentase tutupannya berkisar antara 70 – 100 % dengan luas area vegetasinya sekitar 100 hektar. Terdapat 7 spesies lamun sesuai dengan urutan dominansinya yaitu Thalassia Hemprichii, Enhalus Acoroides, Cymodocea Rotundata, Syringodium Isoetifolium, Cymodocea Serrulata, Halodule Pinifolia dan Halophila Ovalis. Potensi lainnya berupa ekosistem terumbu karang di Kawasan Konservasi Laut Daerah Gili Sulat dan Lawang memiliki luas ± 3.210 hekta yang membentang hampir diseparuh garis pantai Lombok Timur dengan sebaran terluas berada di Gili Lawang. Jenis-jenis terubu karangnya antara lain karang yang umumnya berupa karang soliter (Coral Mushroom), karang-karang dengan bentuk pertumbuhan bercabang (Coral Branching), Karang Biru (Heliophora sp), Karang Merah, Cabbage Leather Coral, karang api dimana karang-karang ini bisa menimbulkan sensasi seperti terbakar bila bersentuhan dengan kulit (Coral Millepora), karang-karang dengan bentuk pertumbuhan mengerak (Coral Encrusting), karang-karang berbentuk seperti daun (Coral Foliose), karang-karang berbentuk kokoh dengan tonjolan-tonjolan/kolom-kolom kecil (Coral Submassive), dan karang-karang berbentuk batu bulat (Coral Massive). Untuk potensi Ikan karang yang ditemukan di perairan Gili Sulat dan Gili Lawang terdiri dari ikan karang konsumsi dan ikan karang hias. Ikan karang konsumsi didominasi oleh jenis ikan karang Ekor Kuning (Caesio Cuning) dan ikan Kerapu (Epinephelus Polyhekadion). Kelimpahan ikan di perairan Gili Sulat dan Gili Lawang sekitar 300 ekor/100 m2. Jenis-jenis ikan yang terdapat di tempat ini antara lain Kakatua (Leptoscopus Vagientis), Kepe-Kepe Totol (Caetodon Citrenellus), Baronang (Siganus Argentus), Badut (Amphiprion Ocellaris), Ekor Kuning (Caesio Cuning), Kerapu (Epinephelus Polyphekadion), Bibir Manis (Pecthorhincus Orientalis), Lobster (Enooplometopus Daumi), Maming (Bulbomethopen Bicolor), Bulu Babi (Diadema Sitosum), Kima (Tridacna Gigas), Timun Laut (Holothuria Leucospilata) dan Buntal (Asthias sp). Selain potensi alam berupa hamparan pasir putihnya yang bersih, hutan mangrove, padang lamun, terumbu karang dan ikan-ikan dari berbagai jenis ternyata ke dua gili ini juga menyimpan potensi fauna seperti burung Maleo, Camar Laut, Bangau, Kelelawar dan Kera Abu Ekor Panjang. Dengan begitu banyaknya potensi keindahan alam yang terdapat di Gili Sulat dan Lawang menjadikannya begitu menarik dikunjungi. Ada banyak aktivitas wisata yang bisa dilakukan ditempat ini seperti berenang, berjemur, camping, snorkling, mengamati satwa dan diving.

Share This