Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangko Bangko

Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangko Bangko

BKSDA Bangko Bangko ditetapkan sebagai kawasan konservasi berdasarkan SK. Menhut No. 664/Kpts-II/92 tanggal 1 Juli 1992 mempunyai luas 2169 Ha.
Menurut administrasi pemerintahan Taman Wisata Alam Bangko Bangko terletak di Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara astronomis BKSDA Bangko Bangko terletak pada 8°20’ 10” – 8° 23’ 00” LS dan 116° 00’ 00” – 116° 04’ 03” BT. BKSDA Bangko Bangko terletak pada ketinggian antara 0-400 m dpl. Kondisi bentang alam yang bervariasi dari datar, bergelombang dan berbukit, dengan variasi kelerengan 8 – 15° dan 15 – 30°. Menurut klasifikasi Schmidt-Ferguson, BKSDA Bangko Bangko memiliki tipe iklim E. Musim hujan umumnya jatuh pada November-Februari. Pada musim Hujan rata-rata curah hujan 1459 mm per tahun dan jumlah hari hujan 66 hari dengan intensitas hujan 23,47/hh. Formasi geologi di BKSDA Bangko Bangko  terdiri dari batuan endapan dan batuan vulkanik recent. Jenis-jenis tanah di BKSDA Bangko Bangko terdiri dari tanah aluvial, litosol, regosol dan mediteran. Di kawasan yang terletak di ujung semenanjung barat daya Pulau Lombok ini terdapat pantai yang menarik untuk kegiatan surfing. Nusa Tenggara Barat selain Bali dan pulau – pulau lainnya di Indonesia merupakan alternatif wisatawan manca negara berselancar. Ombak Pantai Bangko Bangko yang relatif memanjang dan sambung menyambung dipilih bagi para  pemula untuk berselancar, sementara jarak yang relatif dekat dengan Nusa Penida memudahkan wisatawan mencapai kawasan ini. Di sudut lainnya, wisatawan kerap mengunjungi pantai Bangko Bangko untuk menyelam menikmati keindahan bawah lautnya. Selain wisata pantai, BKSDA Bangko Bangko juga memiliki hutan yang ditujukan bagi wisata  trekking dan sejarah. Hutan BKSDA Bangko Bangko termasuk dalam tipe ekosistem hutan pantai dan hutan musim dataran rendah serta hutan mangrove. Vegetasi pantai Bangko Bangko  terdiri dari jenis antara lain Biduri (Calothropus Gigantea), Pandan Laut (Pandanus  sp). Jenis tumbuhan yang dapat dijumpai di bentang hutan musim dataran rendah diantaranya Bajur (Pterospermum Javanicum), Kesambi (Schleicera Oleosa), Waru (Hibiscus Tiliaceus), sedangkan pada vegetasi mangrove dapat dijumpai jenis-jenis antara lain Rhizophora Mucronata, Rhizophora Stylosa, Ceriops Tagal. Berjalan memasuki kerimbunan hutan tepi tebing dapat dijumpai sisa – sisa peninggalan jaman panjajahan Jepang berupa puing-puing benteng pemantau pertahanan Jepang lengkap dengan meriamnya. Melangkah menuju belukar hutan Bangko Bangko atau di tepi pantainya dapat dijumpai aneka satwa antara lain Ayam Hutan (Gallus  sp), Elang Bondol (Haliastur Indus), Koakiau (Philemon

Buceroides), Raja Udang (Halcyon sp), Kirik-kirik Australia (Merops Ornatus) dan Elang Laut (Heliaeetus Leucogaster), dan jika beruntung disepanjang perjalanan akan dijumpai kupu-kupu langka dilindungi Troides Helena.


Share This